Bagi blgger yang suka mengganti template mungkin sudah tidak asing lagi dengan kalimat di bawah ini. sebab paragraf ini merupakan sebuah text yang biasa digunakan sebagai blindcopy, sementara untuk mengisi kekosongan saat sebuah template yang akan didownload. Nyatanya memang paragraf tersebut sudah umum di kenal oleh semua orang yang berkecimpung di dunia blogging, periklanan, dan desain grafis. bahkan telah digunakan sejak tahun 1500.
Perhatikan paragraf teks tersebut:
“Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit,
sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad
minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea
commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit
esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat
non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.”
Tapi adakah yang tau pengertian "Lorem Ipsum" ? Awalnya saya berfikir itu hanyalah kalimat biasa saja dan tidak ada artinya, yang dibuat secara sembarangan yang tujuannya mengisi ruang kosong yang nantinya akan diisi teks. Saya lalu mencari informasi di Wikepedia dan ternyata anggapan saya adalah salah....!!
Tidak seperti anggapan banyak orang, Lorem Ipsum bukanlah kalimat yang tidak ada artinya. Sejarah Lorem Ipsum berakar
dari sebuah naskah sastra latin klasik
dari era 45 sebelum masehi, hingga bisa dipastikan usianya telah mencapai lebih
dari 2000 tahun. Richard McClintock, seorang professor Bahasa Latin dari
Hampden-Sidney College di Virginia, mencoba mencari makna salah satu kata latin
yang dianggap paling tidak jelas, yakni consectetur, yang diambil dari salah satu
bagian Lorem Ipsum. Setelah ia mencari artinya di literatur klasik, ia
mendapatkan sebuah sumber yang tidak bisa diragukan. Lorem Ipsum berasal dari
bagian 1.10.32 dan 1.10.33 dari naskah “de Finibus Bonorum et Malorum”
(Sisi Ekstrim dari Kebaikan dan Kejahatan) karya Cicero, yang ditulis pada
tahun 45 sebelum masehi. Buku ini adalah risalah dari teori etika yang sangat
terkenal pada masa Renaissance. Baris pertama dari Lorem Ipsum, “Lorem ipsum
dolor sit amet..”, berasal dari sebuah baris di bagian 1.10.32.
Bagian standar dari teks Lorem Ipsum
yang digunakan sejak tahun 1500an kini di reproduksi kembali di bawah ini untuk
mereka yang tertarik. Bagian 1.10.32 dan 1.10.33 dari “de Finibus Bonorum et
Malorum” karya Cicero juga di reproduksi persis seperti bentuk aslinya,
diikuti oleh versi bahasa Inggris yang berasal dari terjemahan tahun 1914 oleh
H. Rackham.
Naskah Lorem Ipsum standar yang
digunakan sejak tahun 1500an.
“Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit,
sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad
minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea
commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit
esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat
non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.”
Bagian 1.10.32 dari “de Finibus
Bonorum et Malorum”, ditulis oleh Cicero pada tahun 45 sebelum masehi.
“Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit
voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa
quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt
explicabo. Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut
fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi
nesciunt. Neque porro quisquam est, qui dolorem ipsum quia dolor sit amet,
consectetur, adipisci velit, sed quia non numquam eius modi tempora incidunt ut
labore et dolore magnam aliquam quaerat voluptatem. Ut enim ad minima veniam,
quis nostrum exercitationem ullam corporis suscipit laboriosam, nisi ut aliquid
ex ea commodi consequatur? Quis autem vel eum iure reprehenderit qui in ea
voluptate velit esse quam nihil molestiae consequatur, vel illum qui dolorem
eum fugiat quo voluptas nulla pariatur?”
Terjemahan tahun 1914 oleh H. Rackham.
“But I must explain to you how all this mistaken idea of
denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete
account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer
of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes,
or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not
know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are
extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to
obtain pain of itself, because it is pain, but because occasionally
circumstances occur in which toil and pain can procure him some great pleasure.
To take a trivial example, which of us ever undertakes laborious physical
exercise, except to obtain some advantage from it? But who has any right to
find fault with a man who chooses to enjoy a pleasure that has no annoying
consequences, or one who avoids a pain that produces no resultant pleasure?”
Yang dapat diartikan ke dalam Bahasa
Indonesia..
"Demikian pula, tidak adakah orang yang mencintai atau
mengejar atau ingin mengalami penderitaan, bukan semata-mata karena penderitaan
itu sendiri, tetapi karena sesekali terjadi keadaan di mana susah-payah dan
penderitaan dapat memberikan kepadanya kesenangan yang besar. Sebagai contoh
sederhana, siapakah di antara kita yang pernah melakukan pekerjaan fisik yang
berat, selain untuk memperoleh manfaat daripadanya? Tetapi siapakah yang berhak
untuk mencari kesalahan pada diri orang yang memilih untuk menikmati kesenangan
yang tidak menimbulkan akibat-akibat yang mengganggu, atau orang yang
menghindari penderitaan yang tidak menghasilkan kesenangan?"
Paragraf asli Lorem Ipsum berbicara
tentang sebuah etika. Etika ini ada ketika Cicero sangat dekat dengan dunia
hukum dan dunia seni. Tidaklah heran pada masa kekuasaan Romawi, Cicero
menuntut gurbenur Sicily yaitu Verres. Kisah ini sangat terkenal mengingat
keberanian Cicero menggugat kegurbenuran atas tuduhan penyerangan, pembunuhan,
dan korupsi. Herannya, dari kebanyakan tuntutan Cicero kepada Verres adalah
kejahatan penjarahan karya-karya seni. Cicero memang sangat peduli dengan karya
seni.
Naahh… Sudah tahu kan sekarang? Jadi
paragraf yang asal "Ceplok" aja itu ternyata bukan sembarang
paragraf, ternyata memiliki kisah dan arti yang sangat mendalam.
Sumber: Wikepedia
No comments:
Post a Comment